Sabtu, 24 Agustus 2013

REsensi The Kite Runner

[Review Day]
Ngemil baca : The Kite Runner
Oleh Dian Nafi

The kite runner, novel pertama seorang dokter spesialis penyakit dalam bernama Khaled Hosseini yang menjadi New York Time Best Seller dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa serta meraih banyak penghargaan internasional.

Adalah seorang Afghan bernama Amir. Ia berjuang untuk memperoleh perhatian Baba-nya yang dirasakannya tak ada karena Baba mungkin kecewa istrinya meninggal saat melahirkan Amir. Anak pelayannya-seorang Hazara- bernama Hassan adalah sahabatnya yang setia tanpa syarat, yang melakukan apa saja untuknya. Termasuk mengejar layang-layang untuk Amir, yang akan jadi kunci kebanggaan demi memenangkan cinta ayahnya. Tetapi Amir tak melakukan apapun untuknya ketika Hassan dibully oleh tiga orang rekan sebaya yang dipimpin Assef, ke...tika mempertahankan layang-layang itu. Kepengecutannya saat ia berusia 12 tahun itu terus menghantui dirinya.

Bayang-bayang perasaan bersalah dan galau berada di dekat Hassan sejak kejadian itu dan juga sedikit cemburu atas kasih sayang ayahnya-Baba- terhadap Hassan ,membuat Amir tega memfitnah mereka. Hassan dan ayahnya-Ali- yang telah 40tahun mengabdi Baba. Mereka kemudian pergi kembali ke Hazara.

Ketika terjadi pendudukan di Afghan, Baba dan Amir terpaksa harus meninggalkan tanah air mereka. Di Amerika lah mereka tinggal, sehingga Amir menemukan kehidupan baru meskipun masa lalunya itu terus menjeratnya. Ia kuliah, menikah dan kemudian Baba yang terhormat meninggal dunia setelah Amir sempat memperbaiki hubungan dengan ayahnya.

Hingga suatu hari datang telpon dari Rahim Khan-sahabat Baba yang juga sahabat Amir. Memintanya kembali ke Afghan untuk melakukan sesuatu, selalu ada jalan menuju kebaikan, demikian katanya.

Bertemu Rahim Khan yang mendekati ajalnya, mengetahui kenyataan yang selama ini disembunyikan darinya bahwa Hassan ternyata adalah saudara tirinya, dan Rahim ingin Amir mengambil Sohrab-anak Hassaan- yang kini yatim piatu karena ayah ibunya ditembak Taliban.

Kemudian serangkaian penyelamatan dilakukan. Selanjutnya….ah..lebih asyik jika baca sendiri. Beneran.

Duh! Novel ini sungguh memikat. Penuh ironi, karma dan kejutan-kejutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar