Rabu, 11 Juni 2014

(Bukan) salah waktu


Judul Buku: (Bukan) Salah Waktu
Penulis: Nastiti Denny
Penyunting: Fitria Sis Nariswari
Penerbit: Bentang Pustaka
Cet. : cet. I Des, 2014
Juml. Halaman: 248
ISBN : 978-602-7888-94-4
Keunggulan novel: PEMENANG Lomba Novel "Wanita dalam Cerita".

First Impression
Ceritanya ibu-ibu banget, maksudnya kisah rumah tangga yang sering orang alami ya. Ada cemburu, curiga. Tapi ternyata di belakang, ada rahasia-rahasia masa lalu yang akhirnya terungkap satu persatu.

Experience with the book
Aku membacanya dalam waktu dua hari. Skip-skip sih di beberapa bagian yang kelihatannya klise alias bisa kita tinggalkan, tapi tetap paham jalan ceritanya. Nastiti membuka BSW dengan apik. Dia menyajikan konflik dan problem yang umumnya menimpa wanita kita. Sesuatu yang tentu saja langsung mengena, karena relevan dan punya keterkaitan dengan pembaca. Di sinilah kita kemudian tertarik untuk terus mengikuti kelanjutan kisahnya.  Antara lain mengenai pro kontra wanita karir.  Titik inciting incident cerita adalah saat Sekar memutuskan resign dari pekerjaan dan hanya menjadi  ibu rumah tangga saja.

Character
Tokoh-tokoh diperkenalkan dengan cermat dan detail. Kita jadi tahu latar belakangnya, motivasinya, occupation-nya, pikiran dan pandangan tokoh-tokohnya serta masa lalunya dikupas pelan-pelan.
Kasihan juga si tokoh alias si istri ini (Sekar) yang ternyata anak angkat. Kita jadi empati dengan karakternya.

Plot

Maju mundur. Kita dibikin bertanya-tanya siapa yang menghubungi keduanya. Siapa yang berada di belakang semua ini. Bagaimana peristiwa-peristiwa di masa lalu yang sesungguhnya. Bagaimana mereka melewati semua ini.
Kompleksitas konflik membuatnya menarik. Dan ternyata para tokoh sekundernya saling berhubungan.
Sayangnya ada beberapa pacing agak lambat, sehingga kita jadi tergoda untuk melewatinya saja dengan cepat.

POV
Orang pertama

Main Idea/Theme
Tentang masa lalu masing-masing yang di masa kini menjadi masalah bagi pasangan

Quotes
Aku sanggup melepas duniaku demi dunia kita bersama.
Namun, ketika waktu bergulir tanpa bisa dibendung, ketika kenyataan memaksa untuk dipahami, ketika kesalahan memohon untuk dimaafkan, kurasa aku tak sanggup Sayang

Ending
Happy ending. Memang kebanyakan cerita (roman) yang disukai adalah happy ending :)

Benefits
- Semua orang punya masa lalu. Dan kita tak bisa menghakiminya begitu saja karena boleh jadi dia sendiripun tidak/belum tahu persis apa akibat dari perbuatan masa lalunya.

- Berpikir jernih dan mengambil tindakan bijaksana sangat diperlukan dalam setiap hubungan.
- Bahwa menjadi ibu rumah tangga haruslah prigel, cekatan, dan hebat.

Question
Yang jadi pertanyaan kenapa si tokoh alias si istri ini tidak mencari orang tua aslinya?
Si suami, kenapa bisa diperalat/diperkosa oleh pacarnya?


2 komentar:

  1. "Si suami, kenapa bisa diperalat/diperkosa oleh pacarnya?"

    Setuju banget sama pertanyaan ini... hahaha,.. agak aneh dan gak masuk akal ya.. Kok bisaaa gitu.. hahaha.

    BalasHapus
  2. :)) makasih Sofie buat kunjungannya :)

    BalasHapus