Jumat, 27 Juni 2014

seperti dendam, rindu harus dibayar tuntas

satu kata. keren. memang eka kurniawan is an unconventional writer.
meski sekilas awal-awal pas baca novelnya, ih kok saru, ih kok jorok.
tapi memang begitu gaya yang paling tepat untuk novel ini, humor satir.
ini kecerdasan eka, membungkus kritik sosial politiknya dan ironi bangsa ini dalam sebuah cerita yang kesannya ringan.
dan yang mengejutkanku, dia ada membahas tentang jalan sunyi, tasawuf lho, sebagai pilihan rel bagi ajo kawir, karakter utamanya ini.
yang lebih mengejutkan lagi ada yang surreal di sini, ternyata si jelita itu ya si rona merah itu. hahay...

sub plotnya banyak banget, ajo, iteung, mono, dll
dan hey plot SRDHDBT itu maju mundurnya keren deh

selebihnya sila baca sendiri ya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar