Ngemilbaca lovelocked by pia devina
Aku membaca marathon dua novel romance travelling secara
bersamaan. Salah satunya adalah karya pia yang keempat bertajuk love locked.
Terus terang ada kejenuhan dalam diriku untuk terus-terusan membaca novel yang
kesannya menye-menye, dangkal,swallow, seolah cinta-cintaan an sich. Bukan
jenis novel yang ingin kubaca ataupun kutulis. Meski tulisanku juga mungkin tak
lebih bagus. Tapi begitulah kali ini aku tersadar, bahwa kadang-kadang karena
kita tidak ingin karya kita dibilang uopppoooh ikiii? Jadi kita juga
menghindari untuk komen uopppooh ikkkiii pada karya orang lain. Padahal dengan
begitu, akhirnya kita kehilangan sedikit kejujuran dan titik atau sisi kritis
kita.
Jadi, meski sekilas-sekilas aku menulis di statusku, tanpa
mention. Membaca menye-menye sekali
mungkin tak apa, tapi kalau all week along? Juga unek-unekku yang lain, all
these non-senses, mau ke mana arahnya? Mudhof ilaih alias obyeknya tentu saja
bukan Cuma novel ini, tapi juga novel-novel lainnya, bahkan juga novel dan
tulisanku sendiri. Sesaat aku sadar mengapa beberap orang tua dulu bilang bahwa
buku cerita, fiksi itu bullshit, omong kosong, karenanya loghow, ia juga sebuah
bentuk kebohongan, tipu-tipu karena tidak sesungguhnya ada. That’s probably
right, maybe.
But terus apa sebenarnya manfaat fiksi, kalau ia sepenuhnya
imajinasi? Tidak berdasarkan true story atau kebenaran realita. Kalau ia fiksi
fantasi, boleh jadi malah merupakan penggambaran visual tentang masa depan yang
lebih baik, atau sebuah perngatan tentang masa depan yang buruk kalau kita
tidak bijaksana di masa sekarang. Ia mendorong terciptanya penemuan-penemuan.
Kalau ia fiksi sejarah, berarti menceritakan sejarah dengan
cara yang lebih menyenangkan, berkisah.
Kalau ia fiksi travelling, berratrti menyajikan tempat-tempat
destiunasi dengan cara yang lebih menarik, berkisah.
Tentulah begitu, mungkin.
Dan di balik semua itu, ada hikmah tersajikan secara
perlahan. Seperti yang akhirnya kudapati di bagian akhir novel pia ini.
Ternyata segala kesalahan di masa lalu yang menyakitkan dua generasi itu toh
tetap harus disyukuri. Karena akhirnya melahirkan rhinea dan membawa Erika menyayangi
Mario. Menjadikan mereka bertemu dan saling jatuh cinta.
Satu yang kugarisbawahi dari novel ini, karena punya relevansi
erat dengan situasiku, ternyata orang tua tiripun ada yang baik. Jadi kepikiran
utk mencari seorang ayah bagi anak-anakku. Hahay :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar